Person Centered Theraphy
Pandangan Person Centered Theraphy tentang sifat manusia menolak
konsep kecenderungan negatif dasar. Rogers menunjukan kepercayaan yang
mendalam pada manusia. Ia memandang manusia tersosialisasi dan bergerak
kemuka,berjuang untuk berfungsi penuh, serta memiliki ebaikan yang
positif. Manusia dipercayai dan karena pad dasarnya kooperatif dan
konstruktif, tidak perlu diadakan pengendalian terhadap
dorongan-dorongan agresifnya.
Pandangan tentang manusia yang positif ini memiliki implikasi yang
berarti bagi praktik Person Centered Theraphy. Model Person Centered
Theraphy menolak konsep yang memandang terapis sebagai otoritas yang
mengetahui yang terbaik dan yang memandanga klien sebagai manusia pasif
yang hanya mengikuti perintah-perintah terapis. Karenanya, Person
Centered Theraphy berakar pada kesanggupan klien untuk sadar dan membuat
putusan-putusan.
Tujuan Terapeutik
Tujuan dasar Person Centered Theraphy adalah menciptakan iklim yang
kondusif sebagai usaha untuk membantu klien menjadi pribadi yang
berfungsi penuh. Untuk mencapai tujuan terapi, terapis perlu
mengusahakan supaya klien bisa memahami hal-hal yang ada. Klien
mengembangkan kepurapuraan dan bertopeng sebagai pertahanan terhadap
ancaman. Sandiwara yang dimainkan oleh klien menghambat dirinya untuk
tampil untuh dihadapan orang lain dan dalam usahanya menipu orang lain,
ia menjadi asing terhadap dirinya sendiri.
Fungsi dan Peran Terapis
Peran terapis Person Centered Theraphy berakar pada cara-cara
keberadaanya dan sikap-sikapnya, bukan pada penggunaan teknik-teknik
yang dirancang untuk menjadikan klien berbuat sesuatu. Yang menuntut
perubahan kepribadian klien adalah sikap-sikap terapis. Pada dasarnya
terapis menggunakan dirinya sendiri sebagai alat untuk mengubah. Dengan
menghadapi klien pada taraf pribadi ke pribadi maka peran terapis adalah
tanpa peran. Sedangkan fungsi terapis adalah membangun iklim terapeutik
yang menunjang pertumbuhan klien. Terapis harus bersedia menjadi nyata
dalam hubungan dengan klien. Melalui perhatian yang tulus, respect,
penerimaan dan pengertian terapis maka klien bisa menghilangkan
pertahanan dan persepsinya yang kaku serta bergerak menuju taraf fungsi
pribadi yang lebih tinggi.
Teknik dan Prosedur Terapi
Dalam kerangka Person Centered Theraphy, teknik-tekniknya adalah
pengungkapan dan pengkomunikasian penerimaan, respek, dan pengertian
serta berbagai upaya dengan klien dalam mengembangkan kerangka acuan
internal dengan memikirkan, merasakan, dan mengeksplorasi. Menurut
pandangan pendekatan Person Centered Theraphy, penggunaan teknik-teknik
sebagai muslihat terapis akan mendepersonalisasi hubungan terapis klien.
Teknik-teknik harus menjadi suatu pengungkapan yang jujur dari terapis,
dan tidak bisa digunakan secara sadar diri karena terapis tidak akan
menjadi sejati.
Reference :
Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar