Senin, 20 April 2015

Konsep Carl Rogers

Person Centered Theraphy


Pandangan Person Centered Theraphy tentang sifat manusia menolak konsep kecenderungan negatif dasar. Rogers menunjukan kepercayaan yang mendalam pada manusia. Ia memandang manusia tersosialisasi dan bergerak kemuka,berjuang untuk berfungsi penuh, serta memiliki ebaikan yang positif. Manusia dipercayai dan karena pad dasarnya kooperatif dan konstruktif, tidak perlu diadakan pengendalian terhadap dorongan-dorongan agresifnya.
Pandangan tentang manusia yang positif ini memiliki implikasi yang berarti bagi praktik Person Centered Theraphy. Model Person Centered Theraphy menolak konsep yang memandang terapis sebagai otoritas yang mengetahui yang terbaik dan yang memandanga klien sebagai manusia pasif yang hanya mengikuti perintah-perintah terapis. Karenanya, Person Centered Theraphy berakar pada kesanggupan klien untuk sadar dan membuat putusan-putusan.
Tujuan Terapeutik
Tujuan dasar Person Centered Theraphy adalah menciptakan iklim yang kondusif sebagai usaha untuk membantu klien menjadi pribadi yang berfungsi penuh. Untuk mencapai tujuan terapi, terapis perlu mengusahakan supaya klien bisa memahami hal-hal yang ada. Klien mengembangkan kepurapuraan dan bertopeng sebagai pertahanan terhadap ancaman. Sandiwara yang dimainkan oleh klien menghambat dirinya untuk tampil untuh dihadapan orang lain dan dalam usahanya menipu orang lain, ia menjadi asing terhadap dirinya sendiri.
Fungsi dan Peran Terapis
Peran terapis Person Centered Theraphy berakar pada cara-cara keberadaanya dan sikap-sikapnya, bukan pada penggunaan teknik-teknik yang dirancang untuk menjadikan klien berbuat sesuatu. Yang menuntut perubahan kepribadian klien adalah sikap-sikap terapis. Pada dasarnya terapis menggunakan dirinya sendiri sebagai alat untuk mengubah. Dengan menghadapi klien pada taraf pribadi ke pribadi maka peran terapis adalah tanpa peran. Sedangkan fungsi terapis adalah membangun iklim terapeutik yang menunjang pertumbuhan klien. Terapis harus bersedia menjadi nyata dalam hubungan dengan klien. Melalui perhatian yang tulus, respect, penerimaan dan pengertian terapis maka klien bisa menghilangkan pertahanan dan persepsinya yang kaku serta bergerak menuju taraf fungsi pribadi yang lebih tinggi.
Teknik dan Prosedur Terapi
Dalam kerangka Person Centered Theraphy, teknik-tekniknya adalah pengungkapan dan pengkomunikasian penerimaan, respek, dan pengertian serta berbagai upaya dengan klien dalam mengembangkan kerangka acuan internal dengan memikirkan, merasakan, dan mengeksplorasi. Menurut pandangan pendekatan Person Centered Theraphy, penggunaan teknik-teknik sebagai muslihat terapis akan mendepersonalisasi hubungan terapis klien. Teknik-teknik harus menjadi suatu pengungkapan yang jujur dari terapis, dan tidak bisa digunakan secara sadar diri karena terapis tidak akan menjadi sejati.

Reference :
Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar