Senin, 20 April 2015

Terapi Person Centered Therapy

 
 
Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. dan meninggal dunia pada tanggal 4 Pebruari 1987 karena serangan jantung. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika.
 
Carl R. Rogers mengembangkan Person Centered Theraphy sebagai reaksi terhadap apa yang disebut olehnya sebagai keterbatasan-keterbatasan mendasar bagi psikoanalisis. Pendekatan Person Centered Theraphy adalah cabang khusus dari terapi humanistik. Terapis berfungsi terutama sebagai penunjang pertumbuhan pribadi kliennya dengan jalan membantu kliennya dalam menemukan kesanggupan-kesanggupan untuk memecahkan masalah. Pendekatan Person Centered Theraphy menaruh kepercayaan yang besar pada kesanggupan klien untuk mengikuti jalan terapi dan menemukan arahnya sendiri. Hubungan terapeutik antara terapis dengan klien merupakan katalisator untuk perubahan, klien menggunakan hubungan yang unik sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran dan untuk menemukan sumber-sumber terpendam yang bisa digunakan secara konstruktif dalam pengubahan hidup klien tersebut.
 
Tidak ada metode atau teknik yang spesifik. Karena Client-Centered Therapy menitikberatkan pada sikap-sikap terapis. Namun ada beberapa teknik dasar yang harus dimiliki terapis yaitu mendengarkan klien secara aktif, merefleksikan perasaan klien, dan kemudian menjelaskannya (Corsini & Wedding, 2011).
Penekanan teknik-teknik dalam pendekatan ini adalah pada kepribadian, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap terapis, serta hubungannya dengan terapeutik. Dalam kerangka client centered, “teknik-teknik”nya adalah pengungkapan dan pengkomunikasian penerimaan, respek dan pengertian serta berbagi upaya dengan client dalam mengembangkan kerangka acuan internal dengan memikirkan, merasakan dan mengeksplorasi. Periode-periode Perkembangan Terapi Client Centered Hart (1970) membagi perkembangan teori Rogers ke dalam tiga periode yakni :
 periode 1 (1940-1950) : Psikoterapi nondirektif, dimana menekankan penciptaan iklim permisif dan nondirektif. Penerimaan dan klarifikasi sebagai tekniknya.  
 ·         Periode 2 (1950-1957) : Psikoterapi reflektif. Terapis merefleksikan perasaan-perasaan client dan menghindari ancaman dalam hubungannya dengan dengan client. Client diharapkan mampu mengembangkan keselarasan antara konsep diri dan konsep diri ideal.
·         Periode 3 (1957-1970); Terapi eksperiensial. Tingkah laku yang luas terapis yang mengungkapkan sikap-sikap dsarnya menandai pendekatan ini. Terapis difokuskan pada apa yang sedang dialami client dan pengungkapan oleh terapis. Sejak tiga pulu tahun terakhir, terapi client centered telah bergeser ke arah lebih banyak membawa kepribadian terapis dalam proses terapeutik.
 
Reference : 
 
Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama
 
Corsini, Raymond, J., dan Danny, Wedding. (2011). Current psychotherapies (Ed 10th). USA : Jon David Hague
 http://mustafa-afif.blogspot.com/2014/04/client-centered-therapy-carl-rogers.html (diakses pada 20 april 2015)
Rifdaturahmi
                                                                                                        16512334
                                                                                                       3PA01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar