Pendekatan Humanistic-Eksistensial bukan suatu aliran terapi, bukan juga suatu teori tunggal yang sistematik melainkan suatu pendekatan yang mencakup terapi-terapi yang berlainan yang kesemuanya berlandaskan konsep-konsep dan asumsi tentang manusia.
• Kesadaran diri
Manusia memiliki kemampuan untuk menyadari dirinya sendiri, suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan. Semakin kuat kesadaran itu pada seseorang maka akan semakin besar juga kebebasan yang ada pada orang tersebut.
• Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan
Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang menjadi atribut dasar pada manusia. Kecemasan eksistensial juga bisa diakibatkan oleh kesadaran atas keterbatasannya dan atas kemungkinan yang tidak terhindarkan.
• Penciptaan Makna
Kegagalan dalam menciptakan hubungan yang bermakna bisa menimbulkan kondisi-kondisi isolasi, depresionalisasi, alineasi, keterasingan, dan kesepian. Manusia juga berusaha untuk mengaktualkan diri yaitu mengungkapkan potensi-potensi manusiawinya.
Tujuan Terapeutik
Terapi eksistensial bertujuan agar klien memahami keberadaanya secara otentik dengan menjadi sadar atas keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak berdasarkan kemampuannya. Pada dasarnya, tujuan terapi eksistensial adalah meluaskan kesadaran diri klien, dan karena itu meningkatkan kesanggupan pilihannya, yaitu menjadi bebas dan bertanggung jawab atas arah hidupnya. Selain itu, terapi eksistensial juga bertujuan untuk membantu klien agar dapat menghadapi kecemasan yang berhubungan dengan tindakan memilih diri dan menerima kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekedar korban kekuatan-kekuatan deterministik diluar dirinya.
Fungsi dan Peran Terapis
Tujuan utama terapis adalah berusaha untuk memahami klien sebagai ada dalam- dunia. Karena menekankan pada pengalaman klien sekarang, para terapis eksistensial menunjukkan keleluasaan dalam menggunakan metode-metode dan prosedur yang digunakan oleh mereka bisa bervariasi tidak hanya dari klien ke klien lain, tetapi juga dari satu kelain fase terapi yang dijalani oleh klien yang sama.
May (dalam Corey, 2007) memandang tugas terapis adalah membantu klien agar menyadari keberadaaanya dalam dunia: “ini adalah saat ketika pasien melihat dirinya sebagai orang yang terancam, yang hadir didunia yang mengancam dan sebagai subjek yang memiliki dunia”.
Teknik-teknik Terapeutik
Pendekatan Humanistic-Eksistensial tidak mempunyai teknik-teknik yang ditentukan secara ketat. Prosedur-prosedur terapi dapat diambil dari beberapa pendekatan terapi lain. Metode yang berasal dari terapi Gestalt dan analisis transaksional sering dipakai.
Referece :
Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama
Rifdaturahmi
16512334
3PA01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar