Sabtu, 05 Januari 2013

Manusia dan Cinta Kasih



II. Manusia dan Cinta Kasih
2.1 Pengertian Cinta dan Kasih
Sebelum masuk kepada isi hubungan manusia dengn cinta kasih, mari kita artikan satu persatu drai kata-kata tersebut.
Apa itu Cinta?
Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
  • Perasaan terhadap keluarga
  • Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
  • Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
  • Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
  • Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
  • Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
  • Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
  • Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
  • Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Apa itu kasih ?
Kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan.
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.


Walaupun cinta kasih mengandung arti yang bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pegertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih luarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
  Cinta memegang peran penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga, dan pemeliharaan anak, hubungan erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dan tuhannya sehingga manusianya menyembah tuhan secara ikhlas, mengikuti perintah-nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
                Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
              Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, pengorbanan, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsure kasih sayang hilang, misalnya unsure tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai dengan kejujuran, terancamlah rumah tangga itu.
           
            2.2  Contoh Kasus

            Menyatakan cinta terhadap sesama tidak harus dibuktikan dengan katakata kepada semua orang bahwa ia mencintainya, tetapi dibuktikan dengan tindakan yang nyata, tindakan yang orang lain dapat menilainya. Dengan senyum, orang dapat mengetahui bahwa orang yang tersenyum menebarkan kasih kepadanya, misalnya, atau dengan mengajak orang lain bersalaman, berpelukan atau cium pipi maka orang akan merasa bahwa orang tersebut memberinya cinta. Orang juga dapat dikatakan mencintai terhadap sesama ketika orang tersebut ternyata dapat dibuktikan setiap kata-katanya, setiap tindakannya, setiap langkahnya tidak merugikan orang lain, membuat orang lain senang dan membuat setiap orang merasa nyaman dan aman ketika berada disekeliling orang tersebut.           Ini berbeda dengan cinta seorang ibu kepada anaknya, cinta keibuan lebih didasarkan cinta yang bernilai tanggung jawab dan perhatian. Seorang ibu akan merasa bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anaknya, sehingga dengan jalan apapun ia memberikan perhatian, kasih sayang, cinta, dan kebutuhan anaknya yang lain. Ia akan merasa nyaman ketika anaknya merasa nyaman pula, ia akan merasa senang apabila setiap kebutuhan anaknya terpenuhi, ia akan merasa bahagia meskipun ia membanting tulang untuk masa depan anaknya ketika melihat anaknya sukses. Cinta seorang ibu kepada anaknya tidak bernilai materi, tidak pula bernilai timbal balik, cinta seorang ibu tulus kepada anaknya, ia akan rela jatuh bangun memenuhi kebutuhan anaknya, ia akan bahagia ketika anaknya senang meskipun dirinya sendiri sengsara. Cinta seorang ibu melebihi cinta kepada apapun. Sehingga peran ibu menjadi sangat penting dalam menunjang masa depan anak kedepannya. 


Sumber  :

1. http://id.wikipedia.org
2. http://claraakrima.blogspot.com/2012/01/ahadiah-akrima-10511400-1-pa-09-manusia.html


                                            








Tidak ada komentar:

Posting Komentar